Iomante; upacara penghormatan terhadap Dewa Beruang pada suku Ainu.
Siapakah Suku Ainu? Penduduk negara Jepang terkenal dengan masyarakatnya yang homogen. Tetapi sebetulnya tidak demikian adanya, baik secara bahasa maupun budayanya. Keberagaman ini ng bisa dikenali dengan keberadaan etnis yang berbeda yaitu; Ainu, Yamato dan Ryukyu. Kalini akan dibahasa masala Ainu.
Suku Aini merupakan etnis minoritas yang ada di Jepang dan mereka tinggal di kawasan utara Jepang dan Rusia bagian timur. Pada zaman abad ke 18 suku Ainu pernah tinggal di pulau utama Jepang yaitu pulau Honshu di mana Tokyo berada. Orang Ainu pernah menempati Honshu di bagian utara pulau ini. Sekarang orang Ainu tidak tinggal lagi di pulau Honshu, namun sudah berpindah ke utara menjauhi Tokyo, yaitu menempati pulau Hokkaido. Mereka bergeser ke utara ini karena kebijakan pemerintah Meiji (1868-1912). Sekarang ini suku Ainu yang asli sudah susah ditemui di Hokkaido. Mereka sudah membaur dengan orang Yamato (sebutan untuk orang Jepang selain Ainu). Sehingga cirri-ciri mereka ini sudah susah sekali dikenali bahasa dan budaya sudah seperti orang Jepang pada umumnya.
Apakah arti Ainu? Hubungannya dengan etno centris?
Seperti juga nama etnis lain yang tinggal di kawasan laut Okhotsk, nama suku mereka berarti manusia, Ainu=manusia. Bangsa Ainu mempunya bahasa sendiri berbeda dengan bahasa Jepang. Bukan hanya sekedar dialek, tetapi Ainu merupakan bahasa yang mempunyai sitem tersendiri. Karena pemakaian bahasa dan identitas kebudayaan lainnya dilarang pada Zaman Meiji maka kini native speaker bahasa Ainu di Jepang sudah sangat langka.
Kepercayaan atau agama suku Ainu itu apa?
Kebuadayaan suku bangsa yang tinggal di sekitar laut Okhotsk dikenal dengan budaya Okhotsk. Seperti bangsa lain yang tinggal di sekitar laut Okhotsk ini, bangsa Ainu menganut kepercayaan shamanisme. Masyarakat Ainu percaya tentang adanya para dewa.
Iomante (iyomante)
Nama upacara ini adalah iomante (iyomante) yang berarti pengiriman bereuang. Iomante ini ini adalah suatu upacara yang pelaksaanaannya dengan cara membunuh seekor beruang. Dalam masyarakat Ainu beruang merupakan salah satu dewa. Dewa yang datang ke dunia dari kahyangan dengan cara menjelma menjadi beruang dan merupakan dewa makanan. . Dengan upacara penyembelihan beruang seperti ini maka rohnyalah yang dikirim menuju dunia para dewa. Sehingga upacara ini sebetulnya merupakan upacara mengantar kembalinya roh dewa beruang kepada pangkuan sanak keluarganya di kahyangan.
Kapan diselenggarahap penyelenggaraannya seperti apa?
Secara garis besar upacara ini dibagi menjadi dua, yaitu upacara yang dilaksanakan cara menyembelih beruang yang dipiara sejak kecil atu piaraan dan penyembelihan beruang yang diambil langsung dari hutan.
Istilah lain upacara penyembelihan beruang yang diburunya di hutan ini dinamakan kamuyhopnire (mengantar dewa ke kahyangan). Sehingga dalam masyarakat Ainu perburuan yang bertujuan untuk mengantar roh beruang menuju kahyangan ini tidak dikenal dengan istilah ‘berburu’, tetapi yang dikenal adalah menjemput para dewa untuk diantar ke dunia dewata.
Beruang ditangkap dengan cara menjebaknya di dalam lubang. Dalam perburuan ini beruang yang terjebak lalu ditembak atau dipanah. Pada suatu ketika ada pula beruang yang terjebak tidak hanya satu ekor saja namun juga terjebak bersama-sama, induk dan anak. Pada situasi seperti ini yang ditembak atau yang dibunuh hanyalah induknya, sedangkan anaknya dipelihara dan kemudian hari setelah berumur sekitar dua tahun anak beruang ini akan diantar ke kahyangangan melalui upacara iomante.
402 comments